Sesudah antre untuk bersalaman dengan pengantin dan orang tuanya aku langsung tenggelam pada hidangan yang aku pandang ’super mewah’ ini. Video bokep nya gede banget sihh…” desahnya dalam bisikkan yang sangat gemetar. Aku taksir usianya belum 40 tahun. Kini aku serius menengok dia dan memperhatikan. Pesta ini diselenggarakan di rumahnya yang memang bertanah luas dengan bangunannya yang besar pula. Aku hanya catat dalam notebook-ku hari itu adalah 20 September malam saat orang-orang ramai memperbincangkan tanda-tanda kemenangan sby di Quick Count. Rasa gatal menandai bahwa spermaku mendesak untuk muncrat demikian membuat aku gelisah dan mendesah pula. Jangan siksa aku.. “Ampunn Hendra.. Oo… rupanya suaminya termasuk kelompok satu departemen dengan tuan rumah. Ternyata ini ibu yang tersenyum padaku di tangga tadi. Aku menunduk membetulkan sendokku sambil tersenyum. Bisa bebas menyantap yang ‘enak-enak’?”
Rupanya ibu ini kembali gencar memojokkan aku.




















