Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Sleppp…. Bokep STW Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun. Indun terpekik tertahan. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Masss???” desisku pada suamiku. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua. Takutnya kalau positif.Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku. “Ohhh…” desisku. Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.Cerita Mesum Bersambung |
