Setiap akhir pekan aku berada di perkebunanku sambil mengawasi penanaman maupun panen. Imah memintaku berbalik posisi. Bokep Montok memeknya terasa menjepit-jepit dengan irama gelombang puncak kepuasan.Sementara itu aku merasa masih jauh dari garis finish. Ternyata tawaran memijat itu adalah bagian dari strateginya untuk mereguk kenikmatan bersamaku. Perlahan-lahan kontolku mulai bangun dan berisi. Aku hanya merasakan denyutan memeknya dan siraman hangat di sekitar batangku.“Aduh ampun deh bapak kenapa kok kuat banget, saya nyerah deh udah gak kuat lagi,” katanya setelah dia siuman dari orgasmenya. Gak usah diterjemahkan lah, kalau gak tau ya skip aja.Akhirnya tiba saatnya. Permainan adu kelaminnya terjaga, juga pijatannya tidak kacau..Susu Imah yang cukup besar terlihat bergoyang dan mengayun mengikuti gerakan badannya. Aku tidak perduli dengan mani yang meleleh dan bekas keringat yang membasahi badan kami. Aku hanya berusaha mengendalikan diri dan harus menang dalam perang dengan diri sendiri. Sedangkan susunya yang lembut menghimpit lenganku sebelah




















