Meski baru sehari aku tidak merasakannya, serasa setahun aku tidak menikmati masakan lezat itu.Ku lihat bola matanya lebih dalam, kulihat sorot mata kelelahan. Kami tampak begitu bahagia dan serasi.“Mandi saja dek, tadi di kantor aku sudah makan”,Aku terpaksa berbohong, meski sebenarnya aku belum makan, pemandangan lusuh yang ada di mataku telah merusak selera makanku.Sementara di kantor, rekan-rekan wanitaku tampilannya modis dan wangi namun di rumah wanita yang menyambutku berbeda bagai langit dan bumi. Bokep Ojol Benar-benar membuatku terkejut.Ternyata setelah kuperhatikan lebih dekat dia adalah Rosa. Kemanapun tampilannya selalu modis dan wangi. Aku menyampaikan keluhanku padanya dengan cara yang halus tanpa menyinggung perasaannya. “Nanti saja mbok nunggu ibu datang”
“Sebaiknya bapak makan duluan, ibu kan biasa pulang hampir tengah malam, bapak bisa kena sakit maag kalau menunggu ibu pulang” saran mbok Rusti kepadaku.Benar juga sampai jam 22.00 Rosa belum juga pulang, akhirnya kusantap juga makanan yang sudah disiapkan mbok Surti




















