Mendadak aku sadar kalau ini di sekretariat, banyak orang bisa berdatangan kapan saja. Dia mencumbu leherku, terus turun ke payudara, meninggalkan cupangan disana. Film Porno Aku takut untuk penetrasi karena masih perawan. Hangat. “Kamu naik ke lantai 5 perpustakaan, nanti aku menyusul..” perintahnya. Tanganku memeluk punggungnya. Tanpa komando, dia membuka sendiri kemejanya di depanku pelan-pelan, seolah mau merangsangku. Mingggu ini aku sendiri lagi. Kutidurkan badannya, dan aku di atas. Kurasakan payudaraku menempel di punggungnya. Setelah berpakaian kami segera pulang. Tapi aku mencoba bangun dan menolak cumbuan MAs Putra. Kan pacar..?”
“Iya sih, tapi lagi pengen ganti suasana aja.”
“Dia nggak marah nih, nggak ngapel..?”
“Nggak, kita lagi berantem kok!”
“Napa..?”
“Rahasia dong.”
“Paling urusan sex.” kataku asal tebak.




















