Disampingku, Mbak Hesti jg telantang sambil berusaha mengatur nafas dan mengelus-elus lembut meqinya. Udah yuk, kamu yg bayar ya!””Hah!” aku terkejut, kalau aku jumlahin semua yg dipesan tadi harganya hampir 200 ribu, sedangkan uang jajan sehariku hanya 20 ribu.“Kenapa? Bokep Japan Udah, makan aja, belum makan kan lu?” jawabnya sambil membuka pintu mobil.Kami duduk di meja pojok café itu, setelah memesan makanan dan minuman kami pun mulai ngobrol-ngobrol.“Eh, nama loe siapa sih?” tanya tante itu.“Fajar, tante.”“Panggilnya jangan tante donk, emangnya gue kayak tante-tante.” katanya.“Namaku Hesti.”“Ya udah, panggil mbak aja ya?” kataku.Lucu jg, setalah aku tidurin, baru sekarang aku tahu namanya. Wanita itu hanya menggelinjang, matanya tertutup dan kulihat mulutnya sedang menggigit bibir bagian bawah.Jilatanku semakin naik ke atas. Perlahan-lahan penisku kumasukkan ke dlm meqinya.



















