Frans mengambil posisi dibelakang tubuh Andina.Nafas Andina terdengar tersengal-sengal tubuhnya bergetar disaat tangan Frans mengelus-elus punggung Andina yang halus dan lembut itu. “Terimakasih mas… Tapi pemotretannya jangan lama-lama yah mas soalnya aku mau ada interview dengan majalah Femina”, ujar Andina. Bokep Crot Tubuh Andina diseret ketengah ruangan oleh Martinus serta Paulus yang kemudian datang membantu. Dalam sekejap tubuh Andina mulai digenjot, hentakan demi hentakan dari gerakan persetubuhan mengiringi desahan-desahan lembut yang keluar dari mulut Andina “Ooohhh…ooohh…eegghh…hhooohhh…oouuhhh…”.Keringat mebanjiri kedua tubuh yang berlainan perasaan itu, dimana yang satu dengan penuh gairah yang membara terus melampiaskan birahinya kepada lawannya sementara yang satu lagi dengan perasaan putus asa dan tubuh lemah, pasrah menerima penetrasi dari sang lawan.Beberapa menit kemudian kembali liang vagina Andina dibanjiri oleh cairan-cairan sperma yang meluap hingga membasahi kedua pahanya. Beberapa menit kemudian Andina keluar dengan busana panjang muslimah berwarna merah tua dipadukan dengan jilbab merah muda.




















