Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Rini. Bokep Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Rini semakin kuat. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Tapi dasar memang pikiranku sudahtidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku. Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku ketika kuajak. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Rini dengan lembut sambil mengusapnya. Sepertinya Rini pun menikmati gaya ini. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Aku bilang Resty tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur. Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Agus.




















