Sesekali diremasnya buah dada berukuran besar yang begitu disenanginya itu.Kemudian beberapa saat berlalu, Bu Diah menyuruhnya berjongkok tepat di atas belahan buah dada itu, lalu wanita itu meraih sebuah bantal untuk mengganjal kepalanya. Sejak tadi ia cuma memperhatikan kedua wanita yang tampak saling akrab itu.“Halo juga Andi, Bu Diah pernah juga cerita tentang kamu”.“Eh Ran, kamu ngapain ke sini, pasti deh ada masalah penting di perusahaan, ada apa sih?” tanya Bu Diah penasaran pada Tante Ira, namun raut wajah wanita itu langsung berubah muram saat Bu Diah bertanya.“Aku ada masalah lagi sama suamiku, Hen”, jawabnya sambil menunduk, wanita itu tampak sedih.“Ya ampuun Ran, aku kan sudah bilang sama kamu seribu kali, kalau suami kamu bikin ulah, kamu harus balas. Bokep jepang Masa sih ibu montok, yang bener aja kamu”.“Bener lho, Bu. Dibiarkannya tubuh bahenol putih mulus itu dijadikan seperti bantal guling oleh Andi.Namun hasilnya tetap saja ia tak
