Paling-paling hal yang dilakukan sama Dimas dulu hanya sebatas ciuman saja. Penis Dimas memanjang kembali. Film Porno enak Pa.”
Dimas dengan sedikit tenaga menghujamkan penisnya melewati selaput itu. Pantat Dimas terus menggenjot penis yang menekan perut Laras. Terdengar nafas Dimas yang memburu seperti sedang maraton. Kedua puting itu mengeras dan membesar. Sementara Laras menunggu sambil membaca majalah wanita (padahal Dimas sengaja membeli majalah-majalah erotis supaya Laras terangsang). Sebenarnya dia hanya nggak mau keperawanannya hilang di kamar mandi. Mereka bersyukur para”tamu tak diundang” sudah pada pulang. “Uuukhh, croot croot”
Cairan mani yang hangat kembali membasahi vagina Laras. Laras teriak-teriak seperti orang yang akan diperkosa. Dimas hanya tersenyum saja. Laras ternyata wanita yang sangat tangguh. Laras merasa cengkeraman tangan Dimas di payudaranya makin mengencang dan goyangan suaminya semakin cepet. Laras yang merasa jijik kontan saja melepehkan penis itu.
