Belum habis bicaranya, Pak Hr sudah menuburuk tubuhku.“Pak…, apa-apaan ini?”, tanyaku kaget sambil meronta mencoba melepaskan diri.“Jangan berpura-pura Winda sayang, aku membutuhkannya dan kau membutuhkan nilai bukan, kau akan kululuskan asalkan mau melayani aku!”, sahut lelaki itu sambil berusaha menciumi bibirku.Serentak Bulu kudukku berdiri. Bokep Aku menoleh ke arah sumber suara tadi yang aku perkirakan berasal dari dalam mobil yang berjalan perlahan menghampiriku. Si Makipun sampai berdiri mendekat ke arah kami berdua seakan ia tidak puas memandang kami dari kejauhan.Namun beberapa detik kemudian, Dino mulai merenggangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Ia masih mengenakan seragam sebuah sekolah Katolik yang langsung bisa aku kenali karena memang khas. Geli, jijik…, namun detah dari mana asalnya perasaan hasrat menggebu-gebu juga kembali menyerangku.










