Entah berapa menit Ana memacuku seperti itu, mataku berkunang-kunang.Tiba-tiba badannya tersentak ke belakang, posisi Ana sekarang terduduk, sekilas aku sempat melihat Ana mengatur nafasnya, “Hhhh.., sshhh.., mmmhhp..”, rupanya mukanya ia tempelkan di kasur agar tak bernafas dan nampaknya serangan kedua telah siap ia lakukan. Bokep Korea Ana tersenyum, jelas terlihat nafasnya yang ngos-ngosan karena deg-degan, matanya tak lepas memandangku. “Sreppp.., srreepp..”, mulutnya berhenti di penisku, rupanya Ana tak terima berkali-kali orgy sendirian, dia betot penisku dan dimasukkan penuh ke dalam mulutnya sementara salah satu jarinya entah yang mana mulai membalas dendam perlakuanku pada awal permainan tadi. But it’s true. “Ah untung masih sempat istirahat”, pikirku.Aku buka dasi, ID, wing, bolpoint lalu kuletakkan di atas meja dengan rapi beserta topi petnya.




















