“Bukannya liar, itu namanya menikmati om. Bokep Ojol Aku ambilkan minum ya”, aku mengambilkan minuman dari lemari esnya. Genjotan kontolku pada nonoknya mulai cepat, kasar dan liar.Lalu aku memintanya untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging dibukanya kakinya lebar, dia menatap mukaku sayu sambil memelas “Masukin kontol gede om dari belakang kelobang nonok Mey-mey..”Aku pun menatap bokongnya. Aku sampe membelalak melihat pemandangan indah itu.“Mey kamu napsuin banget”, kataku sambil merangkul pundaknya menuju ke sofa. Dia menggelinjang. Dia membusungkan kedua toketnya.“Emut pentil Mey-mey..dua..duanya.. Makanan dan minuman tersaji dan kita mulai makan.Selama makan aku berusaha ngorek data dirinya. Kekamar yuk om”.Kami bangkit dari sofa, dia menarik tanganku masuk kamarnya. Lepas dari kemacetan, sudah ampir magrib waktu aku sampe ke kos ponakan.Aku ketok-ketok pintu kamarnya, gak ada jawaban. Kugenggam kontolku, kuarahkan ke nonoknya. Belum sempet aku ngintip, dia dah muncul lagi, hanya nuker celana pendek dengan celana jins ketat.“Yuk om”.
