Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian tepi celana dalam. Vidio Sex Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Tapi dia dingin sekali. Tetapi tidak lama, suara pletak-pletok terdengar semakin nyaring. “ Mbak Fera.., ” gumamku dalam hati. Fera datang. ” katanya lagi seperti iri pada Fera. Alamak.., jauhnya. Sekarang sudah lebih lancar. Selesai. ”
Aku lalu menuju salon. Satu dua, satu dua. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. “ Mbak Fera, telepon. Satu dua, satu dua. Aku tertipu. Aku tengkurap. “ Kayak kemarinlah.., ” ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya. ”
Dia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang disobek sekenanya. Lalu pindah ke pangkal selangkangan. Dia tidak melanjutkan kalimatnya. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Aku tidak tahan. Lalu dekocok-kocok sebentar. Garis setrikaannya masih terlihat. Lalu pindah ke pangkal selangkangan. Aku pun segan memulai cerita. Kuusap sisa cream. Jam berapa harus sampai di Ciledug, jam berapa




















