Sesuatu terbuka dalam diriku. Bokep Indo Live Buka…” Aku menaikkan kakiku, kedua telapak kaki persis di pinggir meja. Sedang aku? Astaga, apakah aku sudah berkata salah? Seperti biasa, aku duduk bersimpuh di bawah. Aku tahu, teman-temanku sudah melakukannya. Aku masih asyik menjilat dan mengulum dan menghisap ketika Kak Rai memberiku perintah pertamanya.“Diam ya… tunggu…” Aku terdiam.Menunggu, dengan posisi masih menungging. Aku segera turun dari meja, mengangkanginya. Tubuhku terbaring. Pahaku terlipat menempel betis. Sprei basah sudah tdk terpikirkan, tdk masalah. Itu, sarapan di atas meja.” Kak Edo mengkerutkan keningnya. Bersih tak berbekas, aku menyemprot dengan pembersih yg wangi lavender, kesukaan ibu, kesukaanku juga. Seperti biasa, aku duduk bersimpuh di bawah. Saya juga enak dan nikmat. Di sanalah aku menangis sejadi-jadinya, hingga lelah dan ketiduran. Kedua lutut di pinggir ranjang, kedua siku menopang, dan kepala dan bahuku merunduk ke bawah, bagaikan rusa betina yg sedang minum air yg segar dengan rakusnya.

