“Kak Win, eh, aku minta maaf, tapi aku tidak bisa menahan perasaan Kak, Win, jangan marah …” kata-kata baru saja lolos dari Ferdy. Bokep China Dadaku berdebar, merasa malu, nakal dan tanganku sedikit gemetar, aku membuka kancing kemejaku. Saya terguncang dan bersemangat dengan tindakannya. Meskipun sekilas, saya melihat mata Ferdy beralih ke paha saya dan tampak agak gugup. Sebelumnya, saya bersandar di sofa dan menurunkan kaki saya di kaki lainnya. Saya merasa bahwa Ferdy selalu menatap saya di dapur selama saya membuat kopi.Saya kemudian bangkit dan duduk di sofa tempat saya duduk. Payudara saya tidak besar, ukuran rata-rata. Dengan hentakan aku keluar dari kamar menuju dapur.Saya berpikir untuk menggoda Ferdy. Saya senang mendengar kata-katanya. Aku gemetar di matanya dan tidak bisa melawan pandangannya.
