Pukul delapan tepat saat aku melirik jam tanganku ketika memasuki pintu kantor. Bokeb Tangan Diana tampak begitu rakus dan liar menjelajahi setiap lekuk tubuh Nina. Diana terlihat lebih mendominasi “pergumulan” itu sedangkan Nina lebih tampak sebagai objek pemuas. Gimana cara istrinya menghadapi sifat “rumpi” dan childish suaminya itu?Sore itu selepas jam kantor aku masih saja berada di ruang kerjaku. “Ok deh Mam, eh kamu mau lunch bareng nggak nanti?” Hendra bertanya sambil melangkah menuju pintu. Aku merasakan ada suatu pesona unik dalam tiap geliat tubuhnya itu. Pak Faisal itu adalah suplier yang akan kutemui siang ini. itu yang terucap dalam hatiku melihat tingkah Hendra yang kadang masih kekanakan. My God.. Bagiku kata mabuk saja lebih cocok dibanding kata cinta. Sekitar 10 menit kemudian ruangan toilet itu dipenuhi suara nafas dan lenguh kenikmatan tatkala sepasang wanita cantik itu mulai menggunakan “mainan” mereka sesuai dengan kegunaannya. Segaris senyuman ramah
