“Ya nggak apa-apa, Ibu kan sibuk juga” Aku menyahut. Bokepjepang Kami mengobrol agak lama sampai Bu Anis minta diantar ke sungai karena kebelet buang air kecil. Aku cepat-cepat abngun dan cuci muka kemudian membantu pembina lainnya. Kini tinggal beliau hanya mengenakan kutang dan rok aku bangkit namun dia berkata, “Duduk dulu”. Permasalahan yang ada adalah air.Lokasi kami berkemah agak jauh dari rumah penduduk. Lidahku menari diatas pahanya dan diselingi dengan sedotan-sedotan kecil. Dia kaget aku juga kaget. Aku yakin Bu Anis bakalan tidak akan melihat polahku. keinginanku terlaksana untuk menikmati kehangatan benda yang terdapat di selangkangan wanita paruh baya ini. “Belum ngantuk Bu?” aku memulai pembicaraan sambil duduk berhadapan dengannya. Aku kerahkan tenagaku untuk menyodok barang istimewa mantan guruku ini. Dan setelah tepat dia menekan kebawah sehingga.. Tak puas dengan itu aku mengeluarkan batang penisku sehingga dapat berdiri bebas mengacung.
