‘LAMPUNYA MAASS.., LAMPUNYAA..’, kurang asem juga nih orang, dia sengaja menyorotku. Bokep Indo Aku berada di persimpangan. ‘Jijik khan Koh..’, kataku, tetapi dia tidak mempedulikannya.Dan kulihat bibirnya yang telah belepotan spermaku, begitu sibuk mengecap-ngecap sebelum akhirnya ditelan. ‘Biarin sayangg.. Ini adalah hari terakhirku, seharusnya aku sudah di atas KA BIMA malam ini, tetapi aku tunda. Dia langsung meraih selangkanganku, meremas kontolku yang juga sudah ngaceng. Aku tidak perlu terlalu khawatir.Dari neon box di depan hotel, nampaknya aku diajak memasuki Motel Kenanga, aku sendiri tidak tahu dimana itu. Bahkan banyak yang memanggilku dengan julukan ‘Sharon’.Beberapa waktu kemudian tak kulihat lagi Bella, mungkin dia sudah dibawa tamunya, juga Angel, Betty, Angie, Bonny, Mariam, Nelly. Uuuhh.., sesak sekalii..Pesingnya kloset KA BIMA justru memperlancar fantasi seksku. Aku sudah cukup terampil, karena pada setiap kesempatan, aku selalu merias diri di kamarku. ‘Haii Pak Adop, apa kabar?’, tiba-tiba dari belakangku seorang waria menyapa penumpang
