Tiba-tiba darahnya berdesir. Di dalamnya ada semua kartu identitas saya. Bokeb Ia terjebak di kemacetan rutin sore hari. Diana tak sanggup berkata dan bergerak, semuanya begitu ketakutan.Keingintahuan dan kenikmatan berbaur, muncul silih berganti menggempur hati, otak dan nalurinya. Roni menangkap beberapa kali Diana menarik nafas panjang, sepertinya Diana terangsang mendengar cerita Roni. Ia merasa aman. Kunci pintunya. Mereka menyerupai segerombolan kera besar daripada manusia. Diana berseru gembira. Roni tak menghiraukan secara detail percakapannya karena suara Diana terdengar sangat merangsangnya.“Kita ngobrol di mobil yuk, capek berdiri nih,” kata Roni.Diana menatap ragu. Dilihatnya keluar. Ini kunci mobil. “Sorry?” Diana menyahut pelan. “Aku sayaang kamu Ronii..” sambil terisak-isak. Liang kewanitaan ini milikku, akan kunodai sesukaku, dgn caraku, dgn nafsuku. “Huh! “Ahh..” kernyitnya. Dihempaskan tubuhnya ke kursi mobil. Aku menjilatinya, aku menghisapnya.Sekarang aku bahkan menggigitnya.
