Alamak.., jauhnya. Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Bokep Mama Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka? Nafasnya tercium hidungku. Terganggu wanita muda yang di ruang sebelah yang kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat.Dari jarak yang begitu dekat ini, aku jelas melihat wajahnya. Sekarang sudah lebih lancar. Ah apa saja. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Wajahku merah padam. Sekarang sudah lebih lancar. Pintu salon kubuka.“Selamat siang Mas,” kata seorang penjaga salon, “Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?”
“Massage, boleh.” ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit. Aku dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Ah masa bodo. Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokan depan, kurang lebih 100 meter lagi. Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi.
>