Aku menengok ke belakang tubuhnya. Bokep Family Kudekap erat Tina dengan kepalaku di vaginanya dan pantatnya kuremas-remas. Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu. Penis kumasukkan lagi, masih ingin berlama-lama di hangatnya vagina Tina. Kembali aku bermain-main di gunung Tina. Dua tangan Tina tak tahan di pinggir bak mandi dan mencengkeram paha serta pantatku. Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu digosokkan ke tangan kiri, perut, penis, bola-bolaku. Kulihat dengan ujung mata, Tina sedang di kamarnya entah beraktifitas apa. Tina jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya. ”Maaf Pak..ini sabunnya”. Handuknya menutupi bagian paha ke atas, perut hingga bagian dada, warna biru yang disangga tangan kirinya. Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya. Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunungnya. Tanpa memikirkan lebih lanjut, aku lalu melangkah ke luar kamar mandi. Kukecup dan kugigit leher belakangnya.
